Antara Usaha & Do’a

Mei+07:0043 30, 1984 at 12:00 am05 (Uncategorized) ()

Sobat mungkin tidak ada di dunia ini, orang yang tidak memiliki keinginan meraih sikses. Namun sangat banyak orang yang ingin meraih sukses tanpa bekerja keras, mereka ingin memanen tanpa menanam, ingin pintar tanpa belajar, ingin kaya tanpa bekerja. Ingin berpestasi tanpa mau repot, merindukan masuk surga tanpa beramal.

Mungkin juga kita atau mereka terobsesi dengan cerita-cerita dongen yang para tokohnya begitu mudah mendapatkan apa yang diinginkan hanya dengan mengucapkan mantera-mantera yang mengandung keajaiban. Mungkin juga atau mereka ingin tampil seperti juwita dalam dala majalah Bobo yang dapat melakukan apa saja yang dengan mengucapkan Abrakadabra. Atau seperti Doraemon yang dengan alat canggihnya bisa melakukan banyak hal tanpa perlu repot-repot. Tentu saja hal itu semua hanya terjadi pada dunia khayalan anak-anak.

Dalam dunia nyata, tidak ada kesuksesan dan keberuntungan datang begitu saja tanpa didahului atau dibarengi dengan usaha. Usaha yang sungguh-sungguh itulah yang akan merubah sebuah keinginan menjadi kenyataan, Kata pepatah Arab : “man jadda wajadah, siapa yang sungguh-sungguh dia yang akan sukses”.

Sobat sering kali sebuah cita-cita kandas dikarenakan bukan oleh factor luar, tapi lebih disebabkan factor dalam diri kita. Yakni hambatan berupa gembok-gembok yang kita pasang didalam diri kita sendiri. Gembok-gembok inilah yang acap menjadikan diri kita malas untuk berusaha dan berkarya secara serius. Oleh karena itugembol-gembok ini harus kita buka dan belitan rantainya harus kita lepaskan. Selama gembok-gembok masih terpasang kuat, selama itu pula kita akan terpasung dan kita akan menjadi pecundang. Inilah gembok-gembok yang sering kali menjadi hambatan ketika kita memulai sebuah usaha :

Gembok I : Tidak mungkin

Gembok tidak mungkin adalah gembok yang paling berat yang dipasang manusia pada dirinya. Hal ini tercemin dalam ungkapan yang sering kita dengar. Dan sering terjadi kata “tidak mungkin“ keluar dari mulut kita meskipun kita belum mencobanya. padahal boleh dibilang tidak ada yang tidak mungkin untuk dilakukan. Banyak hal yang dicapai asalkan kita memiliki keinginan yang kuat ikhtiar yang terus menerus dibarengi dengan do’a yang tulus.

Ketika mulai berdakwa, Rasul SAW. Dihadapkan dengan beragam hambatan sangat luar biasa, mulai dari kondisi bangsa Arab jahiliyah yang gemar berjudi, minum khamar, membunuh anak perempuan, suka berperang sampai pada kondisi di luar jazirah Arab yang juga didomininasi oleh kekuatan berhala (peganisme) yakni imperium Romawi dan kekaisaran Persia, Rasul SAW. Di perintahkan Allah untuk mengajak mereka semua meninggalkan kejahiliyahannya untuk kemudian memeluk Islam. Rasul SAW. Meyadari bahwa amanat ini bukan hal yang ringan, apalagi harus dilakukan seorang diri. Namun itu semua tidak membuat Beliau bersikap ragu-ragu, tidak percaya diri (underecanfidenf) apalagi Frutasi. Justru hal ini membuat beliau semakin bersemangat untuk mengeluarkan seluruh potensi kemanusiaannya dan tentu saja di barengi dengan harapan pertolongan Allah, Hasilnya? Dalam jangka waktu 23 tahun saja, seluruh jazirah Arab berbondong-bondong menyatakan ketundukannya kepada Risalah Islam.

Sering kali kagagalan yang menimpa, diakibatkan oleh gembok tidak mungkin yang kita pasang didalam diri kita sendiri. Dan inilah penghalang utama kesuksessan kita. Oleh sebab itu lepaskan gembok tidak mungkin itu secepat mungkin. Dan yakinlah semua usaha kita lakukan, selama hal itu dilakukan dengan sungguh-sungguh insya Allah akan berbuah kesuksesan. Ini merupakan garasi dari Allah yang maha Kuasa. Firmannya dalam Al-Qur’an : “Dan orang-orang yang berjihat (berusaha dengan segenap potensi) di jalan Kami niscaya akan Kami tunjukan mereka jalan-jalan Kami”.

Gembok II : Tidak punya pengalaman

Sering kali kita mendengar seseorang (mungkin termasuk diri kita sendiri) menolak sebuah tugas. Pekerjaan dan amanah dengan alasan : “saya belum punya pengalaman untuk menangni hal itu”. Padahal justru dengan melakoni pekerjaan itu kita akan mendapatkan pengalaman yang sangat berharga. Memang ketika pertama kita melakukan, kita akan banyak melakukan kesalahan. Ketika kita mencobanya, maka kita akan tahu dimana letak kesalahanyan dan mampu meningkatkan kemampuan. Kerena sesungguhnya pengalaman dibentuk dari usaha-usaha yang perna kita lakukan.

Gembok III : Takut gagal

Kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda, kata sebuah pepatah. Ini juga terjadi pada Edgar Rice Burroughs (1875 – 1950). Siapa sih orang itu? Dialah pencipta tokoh Tarzan yang sangat terkenal, apalagi kini Disney membuat film animasinya, yang tidak mustahil akan akan membuat sel-sel otak manusia – termaksut orang dewasa- terpatri dengan manusia hutan belantara Afrika itu. Sebelum menjadi pengarang, perjalanan hidup Burroughs sangat nelangsa. Hampir semua jenis pekerjaan ia lakoni : menjadi koboi di Indiho, polisi jalan kereta Di Utah, penambang emas di Oregon, bahkan menjadi akutan, namun tidak satupun yang bisa mendatangkan sukses. Tak ubahnya seperti membentur tembok nan kokoh. Tidak terhembus, untuk bertahan hidup ia terpaksa menggadaikan perhiasan milik istrinya dan menjual jam tangan nya.

Ia lantas menjadi agen penjual rautan pinsil. Dan karena itu dia mencoba menulis, lalu apa katanya tentang pekerjaan barunya itu? “saya menulis bukan karena ada dorongan untuk menulis, apalagi mencintai menulis. Tetepi hal itu saya lakukan karena saya harus menghidupi istri dan anak-anak, tanpa uang semuanya akan berantakan. Kalau orang bisa mendapatkan uang karena menulis cerita, kenapa saya tidak bisa? Kata Burroughs.

Pernah ia berkata? “lakukanlah segalanya tanpa harus takut gagal, bekerja dan belajarlahsetiap hari, meslipun sebentar.jadilah pekerja bukan pelagak

Gembok IV : Tidak bisa dan tidak berbakat

Sering kali gembok “tidak bisa” muncul dibenak kita ketika kita akan memulai sebuah pekerjaan. Akibatnya kita tidak akan pernah berani memulainya. Padahal sebenarnya didalam diri kita terdapat kekuatan tersembunyi yang bisa muncul pada saat yang genting dan terjepit. Seseorang bisa memanjat pagar setinggi 4 meter ketika berusaha menyelamatkan diri dari kejaran anjing galak. Seorang wanita yang diserang panjahat teryata mampu melawan dengan cara menggigit jari penjahat tersebut hingga putus. Hal di atas adalah dua contoh dari ketidakbisaan menjadi bisa pada saat kritis. Lalu tugas kita berikutnya melatih menampilkan kekuatan/kebiasaan tersebut dalam situasi normal. Oleh karena itu kita jangan terlalu percaya pada bakat semata. Bakat tampa latihan dan ketekunan mencoba tidak akan berarti apa-apa. Shoihiro Honda adalah laki-laki Jepang yang tidak memilki bakat namun akhirnya meraih sukses. Dia tidak mengerti hal apapun tentang mesin dan piston. Namun dengan ketekunan dan menyakini yang tinggi bahwa dia bisa. Ia berhasil membesarkan perusahan Honda sangat terkenal dan bersejarah itu.

Gembok V : Belum cukup umur atau terlalu tua

Belum cukup umur sering di jadikan alasan untuk tidak mau melakukan sebuah pekerjaan. Padahal tidak ada kata terlalu cepat untuk memulai sesuatu. Mush’ab bin Umair adalah seorang sahabat Nabi yang diutus sebagai Duta Islam untuk membangun basis social dakwah di Madinah setelah Nabi merasakan sulitnya membangun itu di kota Makkah. Di dana Mus’ab ditugaskan utnuk melakukan pendekatan, labi-labi, dan memberikan penjelasan yang benar tentang Islam kepada masyarakat Madinah secara umum, termaksud para elitnya agar mereka mau menerima Islam, memperjuangkannya dan berkorban untuk kejayaannya. “Allahu Akbar” Tugas itu di bebankan Nabi SAW. kepada Mus’ab seorang diri. Mus’ab menerima tugas yang maha berat itu dengan ikhlas dan dengan semangat yang menyala-nyala.

Lalu apa hasilnya ? dengan modal keimanan yang kuat disertai kepiawaiannya berdiplomasi, maka masuk Islamlah para elit kota Madinah yang paling berpengaruh seperti Usaid bin Khdair dan As’ad bin zaroroh. Kemudian hal itu diikuti oleh hampir sebagaian besar penduduk Madinah yang lain. Sehingga dalam waktu yang relative pendek, Madinah telah siap menyambut Hijrah Nabi SAW dan sekaligus menjadi Markazul Harokah (Pusat Gerakan Islam) yang dari sana bersinarlah cahaya keimanan keseluruh jazirah Arab. Tahukah kita, berapa usia Mus’ab ketika melakukan karya yang sangat penting bagi sejarah dakwah itu ? ternyata usia beliau belum genap 20 tahun. Tidak pernah terlintas sedikitpun dibenaknya untuk menolak tugas dari Nabi SAW karena alasan usianya masih sangat mudah dan belum mampu menunaikan tanggung jawab tersebut.

Membuahkan sebuah karya dalam usia muda juga dilakukan oleh salah seorang pendiri salah satu perusahan computer terkenal di Jepang : Wrapp. Wrapp didirikan oleh seorang anak muda yang ketika SMU tekena DO (drop out) karena alasan tidak bisa mengikuti pelajaran. Sekian tahun kemudian dia bekerja di perusahan software dan merintis usaha sendiri sampai menjadi seorang konglomerat yang sangat terkenal di negeri matahari terbit itu, dialah Kenji yang sekarang (thn 2005)baru berusia 34 tahun.

Kalau usia yang terlalu mudah tidak boleh menjadi halangan untuk berprestasi begitu juga usia tua. Tidak ada kata terlambat untuk sukses. Prinsip inilah yang di pegang teguh oleh Kolonel Sanders di dalam menjalani kehidupan bisnisnya. Dialah pemilik resep restoran terkenal Kentucky Fried Chicken. Dia memulai usahanya dari nol dan di usia 65 tahun. Usia yang bagi orang Indonesia umumnya adalah waktu menikmati hari tua dengan anak cucu yang tercintadi rumah besar nan mewah. Mamun itu tidak berlaku bagi Sanders. Setelah pension dari dinas Angkatan Bersenjata Amerika, ada kenginan untuk bisa survive dan berprestasi dilapangan yang berbeda. Maka dengan berbekal keahliannya memasak ayam goreng, dia berkeliling dari satu restoran kerestoran yang lain untuk menjuak masakannya. Setelah gagal menawarkan resepnya kepada 1000 restoran yang didatangi akhirnya resepnya itu diterima oleh restoran yang ke 1009 yang ia tawari. Dan sekarang hampir semua masyarakat kota besar di dunia mengenal dan dapat menikmati resep masakan tersebut.

Setelah semua gembok itu kita buka dan peloroti satu persatu dari diri kita, barulah kemudian kita boleh berdo’a dan berharap kepada Allah, agar upaya yang kita lakukan, keringan yang kita kucurkan. Energi yang kita keluarkan, waktu yang kita inventasikan dan pikiran yang kita curahkan membuatkan hasil..oleh sebab itu ingat-ingatlah kalimat ini : laa haula wa la quwata ila billah, tiada upanya dan kekuatan kecuali milik Allah SWT.

Usaha memang sangat berperng dalam keberhasilan seseorang untuk merubah keadaan dirinya, atau meraih harapan dan cita-citanya, bahkan Allah telah menegaskan:

“sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sampai kaum tersebut merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”

setelah berusaha dan bersungguh-sungguh, lalu apalagi yang harus kita lakuakan ? Seorang ilmuan pernah mengatakan: “Dalam meraih sukses bakat hanya berperan 10% saja, sedangkan 90% lainnya adalah usaha”

Sekali lagi, pengertian usaha sebagaimana di atas memang kita terima. Tapi ilmuan itu tampaknya lupa bahwa ada factor penentu lain yang berperang dalam keberhasilan kita di samping usaha yakni ketentuan yang Maha Kuasa, Allah SWT. Banyangkan, seribu kemungkinan dapat terjadi pada “nasib” kita akan datang. Okey Sobat ku ………………

Tinggalkan komentar